Kamis, 14 Juni 2012

MANUSIA DAN KEINDAHAN

       Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. "Indah" sebuah kata yang mengandung begitu banyak makna, reflesikan kerinduan, kehausan, dan kekaguman akan sebuah mahakarya Tuhan. Keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. 

Keindahan dibagi dalam tiga seri yaitu seperti yang dibawah ini:
 
1. Konsep Keindahan
       Indah merupakan konsep konkret hasil tanggapan terhadap suatu objek. Indah dalam bahasa yunani disebut aesthesis, diserap kedalam bahasa Indonesia disebut estetis, artinya sifat indah, yaitu nilai kualitas dari suatu objek. Sedangkan keindahan sendiri akan mempunyai makna yang abstrak jika tidak dihubungkan dengan suatu objek atau bentuk.

2. Estetis dan Estetika
       Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat estetis suatu objek. Objek telah estetika meliputi;
- Rasa keindahan (Sense of Beauty)
- Sifat keindahan (Nature of Beauty)
- Norma keindahan (Norms of Beauty)
- Cara menanggapi keindahan (Way of Sensing Beauty)
- Cara memperbandingkannya (Way of Comparing Beauty)

3. Sifat Keindahan
       Sifat keindahan bersumber dari unsur rasa yang ada dalam diri manusia, yang memberi pertimbangan bahwa keindahan adalah kebaikan dan dibenarkan oleh akal.
Sifat-sifat keindahan antara lain 
1. Baik 
2. Asli 
3. Abadi
4. Wajar
5. Nikmat 
6. Biasa
7. Relatif

       Dalam keindahan tercermin unsur keserasian dan kehalusan. Keserasian adalah kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karena indah. Sedangkan kehalusan adalah kemampuan menciptakan sikap, perilaku, perbuatan, tutur kata, ataupun cara berbusana yang menyenangkan, menarik perhatian, dan menggembirakan akan orang lain. Dari kedua faktor tersebut, maka akan timbullah keindahan yang dimaksud. Keindahan adalah bagian dari kehidupan manusia yang bersifat kodrati, karenanya manusia selalu berusaha untuk menciptakan keindahan. Untuk memnuhi keindahan tersebut maka manusia berkreasi dan berkreativitas untuk menciptakan dan menghasilkan karya cipta. Karya cipta didasari dan dipengaruhi dari pengalaman ataupun kenyataan yang telah direnungkan, ditimbang, dinilai, sehingga menghasilkan suatu karya yang indah, yang bisa dinikmati oleh orang lain.

MANUSIA DAN PENDERITAAN

        Walaupun manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tapi manusia tetap tidak bisa luput dari yang namanya penderitaan. Kita semua tahu penderitaan dan bahkan kitapun pernah mengalaminya. Berbagai peristiwa menghampiri dan membuat banyak orang harus menderita, harus menangis karena ditingalkan orang-orang yang dikasihi, kedinginan karena rumahnya terhempas badai tsunami, kepanasan karena rumahnya sebagai tempat berteduh sudah ambruk terkena gempa, sehingga penderitaan yang panjang harus dialami dan dirasakan. Sepertinya penderitaan tidak pernah bosan menjumpai manusia. Ia akan ada dan terus hadir dalam kehidupan manusia.

       Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdiran bukan hannya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Apabila kita memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan. 

        Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang selalu menyertai hidup. Bahkan mungkin juga orang yang sudah mati masih bisa menderita karena semasa hidupnya tidak pernah melakukan hal hal yang baik atau merugikan orang lain dan sedang dihukum disuatu tempat yang dinamakan neraka. Orang yang masih hidup dan mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.

       Penderitaan perlu dihadapi dan direnungkan. Ini mengandaikan bahwa ada makna positif yang bisa kita petik dari pengalaman penderitaan. Penderitaan ada manfaatnya, ia mendekatkan kita kepada Tuhan dan membuat kita lebih sering dan bersungguh-sungguh dalam berdoa. Penderitaan memang menyakitkan dan menimbulkan luka. Tetapi manusia tidak pernah sendiri menghadapinya. Selalu saja ada teman dan sahabat yang ikut berbela rasa dengan kita memikul duka cita itu. Bahkan Tuhan juga menjadi sahabat kita. Bagi kita yang lemah, tiap hal boleh dibawa dalam doa padaNya. Inilah penghiburan sejati bagi manusia. Ini sumber kekuatan kita menghadapi penderitaan dengan percaya bahwa penderitaan itu bersifat sementara saja. Habis gelap akan terbit terang. Penderitaan ternyata membangkitkan pengharapan.