Walaupun manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, tapi manusia tetap tidak bisa luput dari yang namanya penderitaan. Kita semua tahu penderitaan dan bahkan kitapun pernah mengalaminya. Berbagai peristiwa menghampiri dan membuat banyak orang
harus menderita, harus menangis karena ditingalkan orang-orang yang
dikasihi, kedinginan karena rumahnya terhempas badai tsunami, kepanasan
karena rumahnya sebagai tempat berteduh sudah ambruk terkena gempa,
sehingga penderitaan yang panjang harus dialami dan dirasakan.
Sepertinya penderitaan tidak pernah bosan menjumpai manusia. Ia akan ada
dan terus hadir dalam kehidupan manusia.
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun
ringan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah
menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdiran bukan
hannya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Apabila kita
memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa,
orang-orang di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan
penderitaan dan penuh perjuangan.
Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam
bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil,
mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah
seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa
pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang
selalu menyertai hidup. Bahkan mungkin juga orang yang sudah mati
masih bisa menderita karena semasa hidupnya tidak pernah melakukan hal hal yang baik atau merugikan orang lain dan sedang dihukum disuatu tempat yang dinamakan neraka. Orang yang masih hidup dan mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat
berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri.
Penderitaan perlu dihadapi dan direnungkan. Ini mengandaikan bahwa ada
makna positif yang bisa kita petik dari pengalaman penderitaan. Penderitaan ada manfaatnya, ia mendekatkan kita kepada Tuhan dan membuat kita lebih sering dan bersungguh-sungguh dalam berdoa. Penderitaan memang menyakitkan dan menimbulkan luka. Tetapi manusia
tidak pernah sendiri menghadapinya. Selalu saja ada teman dan sahabat
yang ikut berbela rasa dengan kita memikul duka cita itu. Bahkan Tuhan
juga menjadi sahabat kita. Bagi kita yang
lemah, tiap hal boleh dibawa dalam doa padaNya. Inilah penghiburan
sejati bagi manusia. Ini sumber kekuatan kita menghadapi penderitaan
dengan percaya bahwa penderitaan itu bersifat sementara saja. Habis
gelap akan terbit terang. Penderitaan ternyata membangkitkan
pengharapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar