Etika
Pengertian Etika :
Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang
berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi
menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi
penggunaan nilai-nilai etika).
Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan etika yang baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini berubah, bahwa etika adalah
suatu ilmu yang mebicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku
manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak
baik.
Etika juga disebut ilmu normative, maka dengan
sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu;
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Contoh Etika :
Etika Pribadi
Misalnya seorang yang berhasil dibidang usaha
(wiraswasta) dan menjadi seseorang yang kaya raya (jutawan). Ia
disibukkan dengan usahanya sehingga ia lupa akan diri pribadinya sebagai
hamba Tuhan. Ia mempergunakan untuk keperluan-keperluan hal-hal yang
tidak terpuji dimata masyarakat (mabuk-mabukan, suka mengganggu
ketentraman keluarga orang lain). Dari segi usaha ia memang berhasil
mengembangkan usahanya sehinnga ia menjadi jutawan, tetapi ia tidak
berhasil dalam mengembangkan etika pribadinya.
Etika Sosial
Misalnya seorang pejabat pemerintah (Negara) dipercaya
untuk mengelola uang negara. Uang milik Negara berasal dari rakyat dan
untuk rakyat. Pejabat tersebut ternyata melakukan penggelapan uang
Negara untuk kepentingan pribadinya, dan tidak dapat
mempertanggungjawabkan uang yang dipakainya itu kepada pemerintah.
Perbuatan pejabat tersebut adalah perbuatan yang merusak etika sosial.
Etika Moral
Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan
benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbulah
kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan
ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral.
Contoh etika moral:
- berkata dan berbuat jujur
- menghargai hak orang lain
- menghormati orangtua dan guru
- membela kebenaran dan keadilan
- menyantuni anak yatim/piatu
Profesi
Pengertian Profesi :
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.
Pekerjaan
tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah
pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai
suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan
yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat,
karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah
sama.
Contoh Profesi :
- Hukum -> Hakim, Jaksa
- Kedokteran -> Dokter, Perawat
- Keuangan -> Administor
- Militer -> TNI, Polisi
Profesionalisme
Pengertian Profesionalisme :
Profesionalisme adalah sifat-sifat
(kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain)
sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional.
Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion
dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994).
Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari
seseorang yang profesional (Longman, 1987).
Ciri-ciri Profesinalisme :
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha
mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan
mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki
piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu
perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai
rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara kesan profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk
selalu meningkatkan dan memelihara kesan profesion melalui perwujudan
perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai
cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap
tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan
profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualitas pengetahuan
dan keterampiannya.
4. Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan rasa bangga akan
profesi yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu
memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesinya.
Contoh Profesionalisme :
- Seorang guru yang selalu datang tepat waktu dengan berpakaian sopan dan rapih karena ingin muridnya juga tepat waktu datang ke sekolah dengan memakai seragam yang sopan dan rapih. Jika guru tersebut tidak memiliki profesionalisme maka sikapnya tidak akan mencerminkan profesinya sebegai guru, contohnya berpakaian berantakan, datang terlambat dan tidak memberikan pelajaran kepada murid-muridnya.
Pendapat saya :
Didalam setiap profesi yang dijalankan seseorang, pastinya terdapat etika-etika yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Baik dan buruk atau bagus dan tidaknya seseorang dalam sebuah profesi yang dijalankan juga tergantung dari sikap profesinalisme yang dibangun dari etika-etika tersebut.
Saran saya :
Dalam pekerjaan sebagai profesi apapun, kita harus menerapkan etika-etika yang baik. Karena dari etika itulah seseorang dapat menilai apakah kita memiliki profesionalisme atau tidak dalam pekerjaan. Jadi, jika etikanya baik, pastilah orang tersebut memiliki sifat profesionalisme yang mencerminkan profesinya dengan baik.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
- https://exoticpurple.wordpress.com/2011/10/04/pengertian-etika-dan-contoh-dari-etika/
- http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
- http://ms.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
- https://exoticpurple.wordpress.com/2011/10/04/pengertian-etika-dan-contoh-dari-etika/
- http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
- http://ms.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme