Sir Alex Ferguson, pelatih yang sukses selama 26 tahun dalam perjalanan karirnya melatih klub sepak bola Manchester United memutuskan untuk pensiun dari kursi kepelatihannya pada akhir musim 2013 kemarin.
Tidak ada perpisahan resmi yang diset-up oleh keluarga Malcom Glazer,
meski dia akan hadir malam nanti. Tapi antusiasme dan respons pecinta
United, pecinta sepakbola dan pengagum Fergie sungguh luar biasa.
Kita bisa membayangkan seperti apa moment mengharukan yang akan
muncul di Old Trafford, menyaksikan seorang Fergie beraksi, duduk, berdiri, berjalan dengan tangan di kantong dan dengan bahasa
tubuhnya yang khas.
Kita bisa membayangkan seperti apa kerinduan yang akan menari-nari
ketika kita melihat Fergie, sambil mengunyah permen karetnya, berjalan
menghampiri fourth-official, melancarkan protes dengan muka merahnya
itu.
Itu
semua, antara lain, akan menjadi tontonan terakhir di Old
Trafford. Dan setelah itu, setelah trofi diserahkan, setelah Fergie,
yang dipastikan akan terbata-bata menyampaikan pidato perpisahan di Old
Trafford, Fergie tidak ada lagi di bench United di Old Trafford.
Ya, Fergie, yang 19 Mei nanti memerankan tugas terakhirnya di markas
West Brown, pensiun. Si Opa mundur di puncak masa jayanya dengan sederet
trofi, dengan sejumlah rekor, dengan setumpuk catatan yang penuh warna.
Senin besok, Fergie bersama skuad dan semua jajaran yang begitu lama
bahu membahu, akan keliling kota Manchester. Bayangkan juga seperti apa
haru-birunya orang-orang di Manchester menyaksikan parade juara
sekaligus parade perpisahan ini.
Saya lumayan lama menggeluti sepakbola dengan segala riuh-rendahnya.
Dalam banyak level, di manca Negara. Tapi sepekan terakhir saya
benar-benar merasakan tidak ada cerita sepakbola yang jauh lebih epic
selain keputusan pensiun Fergie.
Dan keputusan itu, suka atau tidak, adalah sesuatu yang menghadirkan
banyak hal juga. Next-season sangat mungkin Premier League kehilangan
gairah persaingan ketika aksi, kontribusi dan komentar-komentar pedas
Fergie tidak ada lagi.
Fergie mundur, pergi dengan meninggalkan beban untuk Moyes. Dan, next
season kita juga menanti seperti apa Moyes melakoni hari-harinya yang
under-pressure bersama United dan harus keluar dari bayang-bayang
Fergie.
ThankYouSirAlex.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar